Rabu, Mei 20, 2009

Trip : Ketep Pass 16 Mei 2009 (1200 dpl)

Pagi 04.00 sudah bangun persiapan sambil menunggu Subuh, habis pulang dari masjid 05.00 langsung deh pancal sepeda ke meeting point di depan Hotel Borobudur Jombor.

Ternyata teman saya, Barkowi belum nyampe di sana. Lima menit kemudian baru deh keliatan. Tapi tanpa sadar standar uliknya kebawa nyantol di sepeda, yang akhirnya dititipkan di Pos Satpam Hotel Borobudur.

Mulailah gowes ke utara jam 05.50.Perjalanan lancar ke arah Muntilan dan terus ke perempatan Blabak. Berhenti sebentar untuk tengok kanan kiri untuk cari tempat sarapan tapi nggak ada yang sreg. Lihat jam...07.20. Akhirnya diputuskan untuk kembali mancal, jalan menanjak landai dan baru menemukan soto betawi di km 2 (dari blabak).

Nunggu makan agak lama, mungkin kepagian. Setelah makan dan BAB (kebiasaan habis sarapan), kata yg punya warung sih 15 km sampai ketep. Jam 08.20 perlahan kami berdua mulai menanjak.

Km 2 - 11 : masih ok
Di rentang km 2-11 jalanan masih sangat bersahabat, nanjak tapi nggak berat. Tanjakan curam sangat minim dan itu pun pendek banget. Pagi yang sangat elok untuk dinikmati. Memutar crank sambil memandang keangkuhan merapi yang puncaknya terlihat jelas. Asap mengepul dan pasir putih terlihat jelas di bawahnya. Dan di kiri Merbabu juga indah dengan puncaknya yang landai. Mengingatkan dulu waktu masih sering naik gunung, 2 kali aku berada di puncaknya. Oh ya temanku kali ini juga suka naik gunung sampai sekarang. Di km 7 aku istirahat bentar sambil menunggu Bar yag tertinggal di belakang. Km 11 diakhiri oleh pertigaan yang kalo belok kanan menuju muntilan via talun/dukun.

Km 12-13 :mulai deh nonjoknya
Memasuki rute ini wah langsung tanjankan curam bermunculan. Tanjakan pertama panjang menikung, sukses deh dan kemudian brenti di ujung tanjakan dan cek ternyata Bar TTB di bawah. Tanpa menunggu dia muncul aku mancal lagi. Pas melewati sebuah SD yg lagi bubaran, 3 anak berlarian mengikutiku disamping dan belakang, padahal pas nonjok banget tanjakannya. Kusempatkan untuk menyapa dan menengok kearahnya, tapi malah nggak konsen mengendalikan keseimbangan dan akhirnya oleng ke kiri, walaupun nggak sampai jatuh, tapi jadi bahan tertawaan anak2. Yang penting kalian seneng deh...

Km 14 : nggak kuat, 20% TTB
Gila gilaan nanjaknya, eh lewat SD lagi, kali ini sempat baca, SD Negeri 2 Sawangan, ada anak sekolah dari jauh teriak lantang, ..wah kesel kae, adalagi yang teriak .. ayo njamping mas!! Edun tenan. Kanan kiri pohon pinus besar tinggi, kapan ada jalan di Jogja ada yg kayak gini ya, khayalan ngawur. Untuk 1 km inipun harus 1 kali istirahat dan TTB bila memang nggak kuat lagi.

Km 15 : kebalikannya, 80% TTB
Ampun deh. nggak usah lagi diceritakan, makin gila.

Km 16 - 16,4 : 100% TTB
Malu nih, akhirnya menyerah dan nggak kuat lagi genjot, makin curam dan panjang. Untuk berjalanpun rasanya sudah kehabisan tenaga, Sempat istirahat agak lama, 15 menit tiduran di talud selokan. Menikmati deru mesin kendaran naik turun, yang naik mengejar torsi dan yg turun engine brake. Dan ternyata temanku Bar masih di km 14. Lanjut lagi jalan kaki eh.. ternyata tanda tanda ketep sudah kelihatan, dan akhirnya jalan menuju pintu ketep tercapai juga. Lihat jam...10.33

Baru saja berhenti untuk minum (dan ternyata sudah habis), ..Jagung bakar, mas.. waduh nggak sabaran banget si mbak ini, tapi nggak sampai keluar lewat mulut. Saya hanya menggelang saja. Mampir warung untuk beli minum dan menunggu Barkowi. Lamaa banget. 40 menit kemudian baru muncul.

Karena adzan duhur sudah terdengar kami segera naik ke tiket box. Niatnya mau genjot, tapi ya ampun cuma kuat 150 meter doang. Nuntun lagi sampai parkiran, beli tiket Rp. 6000 untuk 2 orang + parkir. and the 2 only bicycle terparkir di selokan. Lebih aman dan teduh.

Langsung menuju mushola dan sholat. Beranjak menuju warung untuk semangkok mie rebus dan minuman dengan landscape yang memukau wow..kayak nggak mau pulang, ... dan dihiasi beberapa pasangan kasmaran, ah sudah tidak masaku lagi.

Tak terasa sudah jam 14.30, kami pun menuju sepeda dan persiapan pulang. Turunkan sadel dan cek brake. Dan mulai meluncur 14.45. Kenceng banget.. bisa nyalib mobil segala. Rute pulang kami lewat talun, pertigaan belok kiri dan langsung menuju muntilan.
Sampai muntilan terhenyak karena baru memakan waktu 30 menit! Padahal butuh 2 jam lebih untuk naik. Sampai di Jembatan krasak kami sempatkan untuk berhenti di tengah jembatan. Tapi lama-lama ngeri juga, bukan karena ketinggiannya, tapi terasa goyangan jembatan pas kendaraan lewat. Jadi ngeri. Kembali ke Hotel Borobudur untuk ambil standar dan akhirnya jam 17.15 sampai di rumah.

Perjalanan yang mengesankan. Sayang kami berdua miskin kamera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar