Sabtu, September 27, 2008

Ganti Shifter.....

sepeBerawal dari ketidaknyamanan dalam memakai shifter bawaan (model pelintir/revo) sepeda WimCycle Roadcamp ku dan ada teman yang menawarkan shifter bekas Polygon eXtrada yang baru dipakainya 2 bulan, akhirnya saya mencoba beli shifter shimano 8 speed itu dari bro ankie walaupun ada keraguan akan cocok tidaknya shifter tsb jika bekerja di sepedaku. Setelah ke beli dan langsung dipasang pada wimcycle dengan kondisi rd, fd, (yang ada tulisannya WimGear) dan cassete 7 speed bawaan sepeda. Ternyata bisa terpasang dengan dengan baik dan mudah, hanya kabel harus pakai yg lama karena bawaan shifter terlalu pendek. setelah setting sebentar coba jalan dan b2w pagi ini rasanya tidak ada yg aneh alias semua normal, tidak loncat2 walaupun dipakai di medan tanah persawahaan), perpindahan gear di rd & fd lebih enak dari pada pakai shifter asli. Karena cassete nya 7 speed maka pada shift 8 kosong, dan kabel jadi agak kendor, mungkin nantinya yg shift 1 yg dimatikan agar kabel tidak terlalu kendor. Shift di 8 dan kabel ditarik lagi, gantian shift 1 yang mati.
Shifter ini sekaligur brake lever, sepeda jadi lebih ringkas dan nyam-nyam deh..tapi akibatnya grip handle bar harus ikutan ganti karena yang asli kan pendek, jadi ganti yang biasa.
Upgrade selanjutnya ingin memperkuat BB, tapi tanpa ganti crank. Biar ngirit! Tapi belum tahu mau diapain.

Kamis, September 25, 2008

B2W saat puasa

Puasa tahun ini akan segera berakhir, kegiatan untuk bersepeda di week end agak mengendur. Bahkan hampir tidak ada acara yg bersifat turing atau XC. Hanya menghadiri buka bersama ke beberapa tempat bersama B2W jogja yang tentunya tetap naik sepeda.
Tetapi bersepeda ke kantor tetap setiap hari. Hanya perlu ada penyesuaian sedikit. Biasanya berani berangkat agak mepet waktu, saat puasa ini harus lebih pagi. Selain untuk mengejar sejuknya suasana pagi, juga karena speed of riding turun. Memang diturunkan untuk mencegah keringat mengalir deras, ntar bisa dehidrasi. Maklumlah tubuh ini gampang sekali berkeringat. Gear juga pakai yang rasio lebih ringan. Biasanya nyalib-nyalib, sekarang ngetutke sepeda berkronjot. Yang penting ENJOY AJA!
Tapi pulangnya, wuuus ngejar waktu berbuka! Biasanya aku usahakan pas sampai di rumah, pas waktunya berbuka. Kalo sampai di rumah sebelum waktunya buka, bisa malah tersiksa nunggu bedug sambil keringatan & ngos-ngosan. Lebih enak nunggu sambil genjot daripada duduk manis. Jadi kalo langit masih terang, tengok kanan kiri, siapa tahu ada jalan yang enak buat XC-XCan.

Rabu, September 24, 2008

Mengapa Bersepeda?


Sudah beberapa bulan ini saya memutuskan untuk lebih banyak menggunakan sepeda ke kantor dan ke tempat lain dari pada pakai motor. Dari kalo masuk sabtu saja jadi tiap hari. Alasannya kalau mau yang jujur, itu karena kebanyakan kena kompor panas dari forumnya para b2w-er jogja. Keseringan baca postingan2 mereka yg lucu & petualangan yang menantang menyenangkan. dan akhirnya membuatku gabung dengan komunitas ini.


Alasan yang dibawah ini adalah alasan yang cenderung mencari-cari, dibuat-buat untuk mendapatkan pembenaran dari aktivitas saya bersepeda. Dan tentu juga menjadi pemacu untuk lebih memaksimalkan si sepeda, walaupun sepeda kelas low end.

1. Kesehatan Badan

Bagaimanapun juga tidak ada orang yang akan menolak jika sepeda adalah juga alat olah raga seperti halnya yang ada di gym centre, di sana kan juga ada sepeda statis. Tidak peduli berapa lama jam terbang anda bersama sepeda, bersepeda merupakan cara berolahraga yang menyehatkan. Seberapa banyak kita meluangkan waktu untuk aktivitas fisik/olah raga, bagaimanapun ini memegang peranan sangat penting untuk kesehatan, terutama untuk mengendalikan berat badan dan keseimbangannya dengan tinggi badan dan massa otot. Resiko dari hal tsb tentu sudah pada paham.Bila kita tidak punya waktu atau malas untuk berolahraga, bersepeda adalah jawabannya. Dengan BIKE TO WORK (berangkat kerja dengan bersepeda) saya bisa 1 jam 20 menit berolahraga perharinya. Padahal saya hanya meluangkan waktu separonya. Jarak rumah - kantor +/- 10km, ditempuh 30-40 menit. Jika pake motor 15-20 menit. Selisih 15-20 menit X 2. Kalau mau dirumah olahraga rasanya pasti malas atau ada gangguan dari orang rumah, entah anak atau istri (tapi jangan anggap mereka pengganggu ya!). Biasanya hanya ada waktu pas libur dengan badminton di halaman rumah (tapi halaman rumah saat ini kan langka bo!).

2. Kesehatan Pikiran

Ingatkah anda apa yang paling anda inginkan saat anda SD, direwangi nangis tapi dijanjikan besok nak lebaran or rangking 1 dikelas. Yup betul, Anak-anak pasti sangat suka sepeda. Karena bersepeda itu menyenangkan. Sembari genjot pedal sempatkan untuk melihat sekeliling, pasti anda akan merasakan ada banyak hal yang terlewatkan bila melaju dengan motor. Dalam bersepeda jarak & waktu tempuh bukanlah tujuan. Santai ! Tapi kalau ke kantor ya harus jam 08.00 sampai kantor. Pas pulang, biasanya saya lewat jalan yang aneh-aneh. Kebetulan lokasi rumah masih ndeso di kelilingi sawah. Kadang asal belok ke jalan kampung atau tanah dan ngenjot ora karuan kaya anak-anak. Tapi kadang juga ketemu jalan buntu. Pernah belok kejalan sawah dan ternyata makin lama makin kecil itu jalan dan akhirnya nggak bisan dilewati, tapi karena tadi lewati banyak orang jadi malu mau balik lagi. akhirnya lihat di depan (puluhan meter) ada jalan ya.. sepeda dituntun & digotong melewati sawah. Pikiran seger lho!

3. Lingkungan

Ini nggak usah dibahas ya.. Pasti dan jelas sekali, dan pasti juga pada tahu semua.

4. Ekonomi/Hemat ?

Kenapa saya kasih tanda tanya? Karena yang ini saya belum merasakannya. propagandanya karena nggak usah beli bensin. Ini tergantung dari perilaku kita. Kalaw kita sudah suka sama sepeda, sama dengan hobi lainnya seperti motor, komputer, gadget dll, pasti pengen upgrade teruuuussss. Benernya alokasi yang tadinya untuk beli bensin dijadikan modal upgade, tapi pada nggak sabar, apalagi dikompori teman komunitas. Wuuu hitung-hitungannya bisa kacau & rugi. Ini biaya yang sudah saya keluarkan. Beli Sepeda WimCycle Roadcamp Rp.840.000 (ini sudah sepeda yg murah), helm Rp.169.000, dan kemarin upgade shifter Rp.125.000, beli lampu Rp 150.000. Total Rp.1.284.000. Ini gak usah mikir ganti oli, bensin, pajak, SIM, polisi dllll. Tapi harus tetep patuhi rambu lalu lintas. Jika naik motor dengan rasio bensin:jarak tempuh adalah 1:60, jarak rumah-kantor 10 km jadi Rp.1000 sekali jalan. Dikalikan kira 365-(52x2)=261 hari kerjax2 =Rp.522.000 untuk bensin 1 tahun. Jadi 2,4 tahun baru impas sepeda=bensin. Kecuali kita rela jual motor untuk beli sepeda. Tapi mending jangan, bagaimanapun juga pemakaian sepeda juga harus memperhatikan kapasitas si sepeda. Jika bawa barang berat, jauh dan jalan tidak aman & nyaman untuk bersepeda ya pakailah motor.

Dari beberapa manfaat di atas, muaranya adalah meningkatnya kualitas hidup, Setujuuuu..?

Ayo bersepeda! (is1toro)